Semua akan baik-baik saja,itu terus yg ada dalam hatiku,sembari istigfar aku mencoba untuk tegar dan tidak menitihkan air mata,saat menuju jalan isolasi,terlihat kelam,gelap,terasingkan gedung isolasi,Allah ya kareem itu terus yg saya ucapkan Allah bersama kami kuatkanlah kami,saat itulah detik kami menghela nafas panjang ,dada sesak,seolah ritme jantung berdetak cepat,panas dan bercampur khawatir risau.keputusan ini memang berat,tapi aku mencoba mendekati papik ,menatap matanya untuk kesedianya menggantikan adik perempuanya menjaga bapak,bukan tanpa alasan akan tetapi karena tidak siapnya mental dan tanggung jawab seorang ibu atas anaknya yg pasti akan terbengkalai,sy bisa merasakan itu,3x saya menyatakan mencoba menjelaskan dari hati yg paling dalam dan pada akhirnya papiku dengan menghela nafas panjang memutuskan untuk menjaga bapak.
Pelukan itu masih terasa papi,aku yg mulai lemah mencoba terus bertahan papiku maafin mama,begitu pula papi kata terkahir yg terucap maaf.
Hancur hatiku ,,,
Saat keheningan malam aku uda gak kuat dadaku sesak,airmata terus mengalir.
Ya Allah semoga baik-baik saja
Tenangkan hati dari kesusahan dan kesedihan karena hal itu hanya membuat payah hati dan badan , kembalikanlah semuanya pada Allah dalam keadaan suka maupun duka . Berapa banyak kesusahan yang telah hilang dengan datangnya kelembutan ( kebaikan ) dari Allah Swt .
Imam Abdullah Al Haddad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar